Persiapan
Sebelum menjahit kristik, siapkan peralatan dan perlengkapannya. Ada baiknya bila tersedia beberapa batang jarum bila pola yang akan kita buat menggunakan banyak warna benang, sehingga tidak perlu berkali-kali mengganti benang di jarum yang sama. Pilihlah jarun dengan ujung tumpul dan lubang benang cukup besar. Saya biasa menggunakan jarum tapestry merk Gold Eye, ukuran 18, karena itu yang paling gampang saya dapatkan di toko terdekat. Bentuknya seperti ini: Ada juga jarum yang terbuat dari plastik, yang lebih tumpul lagi ujungnya serta lebih besar lubang benangnya.
Menjahit Kristik
Sebaiknya memulai silang jahitan kita di tengah untuk memastikan pola yang kita buat tidak melenceng terlalu ke kiri, kanan, atas, atau bawah. Kita dapat melihat bagian tengah ini dengan melihat tanda panah di tengah batas tepi pola atas, bawah, dan samping kiri-kanan. Bila tanda panah ini tidak ada, perhatikan penomoran baris dan kolom. Untuk bagian tengah kain, kita dapat menentukannya dengan cara sederhana, yaitu melipat kain secara horizontal lalu “mencubit” pertengahannya hingga membekas garis lipatan. Lakukan hal yang sama pada lipatan vertikal. Setelahnya kita akan mempunyai pertemuan bekas lipatan tersebut. Secara kasar, ini adalah bagian tengah dari kain yang kita gunakan. Mulailah menjahitkan kristik di daerah itu. Tentu saja, ini bukan harga mati untuk dilakukan. Anda dapat memulai dari kanan atas, kiri bawah, kanan bawah, atau tempat lainnya di kain. Pastikan pilihan tersebut paling memudahkan anda dan desain dapat terwujud pas di kain sehinngga tidak menyulitkan pemasangan kristik di pigura bila telah selesai.
Untuk mulai membuat silangan dengan rapi, tidak perlu membuat simpul benang untuk mencegahnya terlepas. Selain menjadikan kristik tidak rata, membuat simpul relatif lebih lama waktunya dan seringkali jahitan silang yang sudah jadi bisa gampang terbongkar bila simpulnya lepas. Cukup sisakan ujung benang seperlunya di belakang kain. Buatlah kristik sambil menyelipkan sisa benang ini di jahitan belakang. Untuk benang selanjutnya, selipkan dulu benang dengan panjang secukupnya di jahitan belakang ini sebelum mulai membuat silangan di bagian depan.
Kristik dapat dibuat dengan dua cara. Pertama, kita buat tiap silangan utuh sebelum melanjutkan ke silangan berikutnya, seperti ini:
Saya sendiri cenderung memilih cara kedua karena pengerjaan kristik secara keseluruhan jadi lebih cepat dan bagian belakangnya tampak lebih rapi teratur, tapi sekali lagi tentu saja kesukaan saya bukan rujukan utama.
Ingatlah untuk membuat silangan dengan arah yang sama, dan bila ada area berwarna sama cukup jauh letaknya, hindarkan untuk menggabungkan penjahitannya (tanpa memutus benang, melainkan melanjutkan dengan menyebakan untaian benang cukup panjang di bagian belakang). Hal ini bukan saja membuat bagian belakang kristik lumayan berantakan, tapi juga lebih boros benang, dan dapat saja untaian benang tersebut terlihat dari celah kain di bagian depan. Lebih baik memotong benang (setelah menyelipkan sedikit di tiga sampai lima jahitan belakang) dan memulai area jahitan yang berikutnya secara normal.
Tahap akhir
Setelah kristik kita selesai sesuai desainnya, ada baiknya mencuci kristik di air dingin. Keringkan dengan menekan-nekan kristik secara terbalik (bagian atas di bawah) pada selembar handuk/kain yang menyerap air. Bila air sudah tidak menetes, selagi kain masih lembab, letakkan kristik di antara lipatan handuk lembut, dan setrika hingga kering. Wassalaam.
Photos courtesy of Sally Bassiouni, Islamic and Arabic Crossstitch.
nice info ren...
BalasHapusnah gini kan bagus.. oke ada kristik yg satu set ( benang berikut strimin bergambar)?
BalasHapustapi kain strimin na dari plastik biar murah gitu.. hehehe..
satu kodi berapa ? seriusssss
ijin copy keterangannya untuk menjelaskan ke customers gan ,,, thanks ,,, :)
BalasHapus