Assalaamu'allaikum.
Kain yang dipergunakan untuk membuat kristik/tusuk silang ada beragam macamnya, dan lebih banyak lagi variasinya jika kita membedakan pula jenis kain ini dari bahan dasar serta pabrik pembuatnya. Kalau kita membeli paket kristik yang murah meriah di pasar, biasanya kita mendapat lembaran kasa plastik sebagai dasar untuk membuat kristik. Material ini bisa saja dipergunakan, tokh tidak ada yang membatasi penggunaannya hanya sebagai kasa penahan serangan nyamuk yang dipasang pada lubang angin di atas jendela/pintu. Tetapi, saya sendiri tidak memakainya untuk membuat kristik karena lubangnya besar-besar (boros, memakan lebih banyak benang untuk menutup bolong-bolongnya) dan sifatnya kaku pula sehingga mudah robek --terutama bila desain yang dikerjakan cukup besar. Untuk saya, kasa Plastik yang tadinya murah, ujung-ujungnya jadi sangat mahal karena biaya jengkel selalu susah terlunasi kalau di tengah pengerjaan ada bagian-bagian yang robek, seringnya menghabiskan waktu lumayan untuk menyiasatinya.
Weew, sebentar. Ini sekali lagi bukan larangan atau upaya menghalang-halangi penggunaan kasa plastik. Silakan saja memilih kasa plastik, untuk lubangnya yang besar bisa disiasati dengan pemilihan jenis benang yang seratnya lebih besar. Soal penyiasatan ini akan saya tulis di kesempatan mendatang. Di kesempatan pertama membahas kain ini, saya mau menulis yang tidak repot-repot dulu. Namun, bila terlanjur jatuh cinta pada plastik, sebaiknya gunakan lembar kain vynil yang ulet dan halus. Meski sama berbahan plastik, kain vynil ini sunggguh kebalikan dari bahan kasa plastik yang saya sebut pertama: kuat, halus, dan lentur. Tapi entah di mana pula toko yang menjualnya di Indonesia. Tambahan lagi, kain begini mahal harganya. Jadi, kain kristik yang ini tidak akan dibahas lebih lanjut. Lebih baik, untuk alasan praktis, gunakan kain yang terbuat dari katun atau mengandung campuran katun.
Nah, kain yang saya maksud adalah
evenweave fabric yang memang dibuat untuk kerajinan semacam kristik ini. Istilah
evenweave fabric menunjukkan serat tenunannya sama besar dan berjarak sama, menjadikan lembar kain memiliki pori-pori berbentuk kotak dengan jumlah vertikal sama dengan jumlah horisontalnya. Karena itulah, kain untuk kristik biasanya ditandai dengan "ct" atau "count", menunjukkan jumlah kotak/lubang per satu inci mendatar/tegak. Makin besar angkanya, makin kecil lubangnya: untuk kain ct11 ada 11 lubang sepanjang 1 inci, sedangkan untuk ct18 ada 18 lubang. Jenis kain ini yang paling populer, sepengetahuan saya yang tidak berpengetahuan luas bin mendalam, adalah Aida, Jobelan, Lugana, dan bermacam-macam kain Linen.
Aida, yang menurut
Wikipedia dinamai begitu berdasarkan opera Verdi dengan judul sama, paling digemari karena lubang-lubangnya yang terlihat jelas. Cocok untuk pemula atau mereka yang bermata bolor (seperti saya, ihik). Sifat-sifat Aida yang berasal dari serat katun, menjadikan kain ini mudah dicuci, tahan lama, dan lembut di tangan. Sebagian besar kain Aida berbahan katun, banyak yang 100% katun, tetapi Aida dengan campuran serat rayon juga banyak di pasar. Mutunya tidak sebaik katun murni, tapi harganya lebih murah.
Berikut ini adalah contoh Aida:
Jenis kain Aida mulai dari 6ct hingga 22ct, dengan ukuran di atas 18ct lazim dipakai untuk membuat
petite-stitch. Aida yang paling sering dipakai untuk kristik (
cross stitch) adalah 14ct dan, sesekali, 16ct. Saking terbiasanya dengan ukuran ini, banyak perajin kristik menyebut ukuran 14ct ini sebagai ukuran "normal", ukuran di bawahnya seperti 18ct, disebut "kecil", dan ukuran di atasnya (misal, 12ct, 10ct) disebut "besar". Kecuali memesan lewat toko online, saya belum pernah menemukan Aida 20, 22, 24ct. Bahkan AWein, kakak saya yang menggagas Kristik Islami, yang dibandingkan saya jauh lebih rajin dan teliti kalau mencari barang di pasar, belum pernah mendapatkannya. Kalau membutuhkan kain dengan lubang lebih banyak per-inci, kami menggunakan linen.
Linen merupakan kain yang dibuat dari flax, karenanya lebih kasar daripada Aida yang bahan dasarnya katun. Kebanyakan kain Linen tipenya 28ct-36ct. Woow, dua kali lipat banyaknya dibandingkan Aida, lubangnya kecil sekali? Jangan terburu-buru mengira kita membuat tusuk silang dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih kecil-kecil per-inci. Linen biasa digunakan untuk membuat tusuk silang dengan 3x3 lubang untuk satu silangan, artinya untuk tiap silangan kita melangkahi satu lubang. Jadi, kalau kita membuat kristik di atas kain linen 28ct, besar dan jumlah tusuk silang akan sama dengan Aida 14ct.
Keuntungan dari adanya "lubang tambahan" ini terasa benar saat kita membuat kristik dengan detail yang rumit, misalnya menggunakan banyak jahitan seperempat atau jahitan lain sebagai aksesoris yang memperindah kristik/memperkaya bentuk. Mengerjakan jahitan seperempat pada kain Aida membutuhkan ketelitian besar untuk menentukan titik tengah dari serat kain serta melibatkan resiko benang kusut karena menumpuk di atas tusuk silang yang sudah jadi. Bila menggunakan Linen, lubang tambahan di bagian tengahnya jelas memudahkan hal tersebut.
Selain itu, karena lebih rapat, kain linen menjadi dasaran yang manis bila kristik kita buat tanpa memenuhi seluruh permukaan kain. Contohnya, sebagai sarung bantal atau plakat. Makin lembut kain linen, makin kecil kotaknya, makin banyak campuran katunnya, makin halus serat flax-nya, dan... makin mahal harganya.
Berikut ini adalah contoh Linen:
Jobelan bisa dibilang perkawinan Linen-Aida. Tipe kain mulai dari 16, 20, 25, 28, sampai 32ct membuat kita dapat mengerjakan kristik secara detail seperti pada kain Linen, tapi harganya lebih murah karena terbuat dari katun (seperti Aida) dengan dicampur polyester. Bahkan, setidaknya dari berbagai katalog di toko-toko online, tersedia kain Jobelan emas dan perak yang bahan dasarnya serat polyacrylic dan metalik.
Berikut ini adalah contoh Jobelan
Lugana adalah kain kristik yang bahan dasarnya juga campuran, biasanya antara katun dan rayon sebagai komponen pokok, ditambah serat buatan lainnya dalam porsi yang lebih kecil. Lugana memiliki tipe 20, 25, 28, dan 32ct. Kelebihan Lugana adalah variasi warna dan kelenturan kain. Untuk warna mengilap, selain emas dan perak, Lugana juga memiliki warna metalik lain.
contoh kain Lugana:
Jenis-jenis kain tadi adalah kain yang umum dipakai membuat kristik. Masih ada beberapa jenis kain lainnya, pembaca dapat melihat di toko-toko kerajinan tangan penyedia bahan-bahan kristik ataupun menjelajahi dunia internet. Ada berbagai macam merk kain, sesuai dengan nama pabrikannya. Saya tidak menyarankan apalagi mengunggulkan salah satu merek dan pabrikan asal. Selain karena pemilihan kain untuk membuat kristik lebih berdasar pertimbangan yang jauh lebih rumit daripada sekadar rekomendasi saya yang tidak tahu persis ketersediaan kain tertentu di daerah anda, sekarang ini soal merk dan pabrikan terasa makin tak berperan.
Dulu, kain seperti Aida kualitasnya paling baik bila berasal dari Eropa atau Amerika Serikat. Negara-negara seperti Korea atau Cina memang membuat produk ini dengan tingkat mutunya yang masih ketinggalan. Tapi, sejak paruh 90-an, siapa jamin bahwa kain Eropa atau Amerika sejatinya bukan buatan Filipina, Indonesia, Vietnam, India atau negara-negara lain yang keringat buruhnya dihargai dengan begitu murah ditambah bonus tiadanya perlindungan memadai dari pemerintahnya?
Apalagi sekarang, dengan menggilanya doktrin-doktrin WTO di seluruh dunia,
outsourcing besar-besaran dilakukan pabrik-pabrik dunia Barat --terutama ke Cina--, secara cepat Cina mencuri teknologi mereka dan setahap demi setahap secara cepat mulai menyamai kualitasnya di segala bidang. Kemudian, menyalip dunia Barat dalam hal memenuhi kebutuhan pasar. Mungkin tak ada yang bisa menantangnya kecepatan ekspansinya, sebab Cina amat kompetitif dalam persaingan harga.
Nah, bagi anda yang belum fanatik pada merk kain tertentu untuk membuat kristik, carilah kain yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda dan paling mudah anda dapatkan aksesnya. Saya berharap semoga tidak pakai berlama-lama industri tekstil kita bangkit sehingga kain kristik buatan Indonesia sudah baik kualitasnya serta gampang tersedia di pasar. Saat itu, barulah saya mau anjurkan merk dan pabrikan kain kristik. Tentu yang buatan Indonesia.
Wassalaam.